Halaman

Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Samboja

BOSF Samboja.
Masih berada dalam rangkaian kegiatan FAMTrip Kutai Kartanegara bersama blogger nusantara dan Kementrian Pariwisata. Setelah kami semua puas merasakan suasana hutan hujan di Kalimantan, kami langsung menuju ke Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Samboja. Dimana sebanyak 165 Orangutan sedang direhabilitasi untuk segera dilepaskan di hutan asal habitatnya. Perlu diketahui sebelumnya bahwa status Orangutan ini sendiri sudah terancam punah.

BOSF ini sendiri terletak di sekitar KM 38 dari kota Balikpapan. Dapat ditempuh dengan kendaraan dalam waktu 1,5 jam. Bekerjasama dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, unit teknisi khusus Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Kegiatan utama BOSF di antaranya adalah penyelamatan orangutan, translokasi orangutan dari daerah-daerah konflik ke daerah-daerah habitat yang aman dan dilindungi, perawatan dan pelayanan kesehatan, rehabilitasi, reintroduksi dan kegiatan restorasi hutan.

Kami tiba di gerbang penjagaan sekitar pukul 15.30, sayang sekali kala itu feeding time sudah selesai. Sehingga kami hanya bisa melihat mereka dari jauh. Kami menunggu di pos penjagaan untuk kemudian dijemput oleh petugas BOSF. Adalah Mbak Lisa dan Mas Ardi yang kemudian menjemput kami menggunakan satu mobil double cabin hasil donasi salah satu perusahan besar di Kalimantan Timur.

Kandang Beruang Madu
Kemudian, pertama-tama kami dibawa mengunjungi tempat rehabilitasi Beruang Madu (Sun Bear). Selain Orangutan, BOSF juga menampung beruang madu yang juga butuh di rehabilitasi. Tidak seperti Orangutan yang cenderung punya kesempatan lebih besar untuk kemudian dilepaskan kembali ke alam liar, Beruang Madu yang masuk ke BOSF dan berumur lebih dari 1 tahun sudah sangat sulit untuk direhabilitasi. Sehingga, pada akhirnya mereka hanya bisa memberikan fasilitas terbaik mirip seperti hutan habitatnya sampai akhirnya Beruang ini mati.



Beruang Madu yang direhabilitasi di BOSF.
Ada sebanyak 45 Beruang Madu dan 165 Orangutan yang sekarang sedang ditangani oleh BOSF. Dan butuh sekitar 5 kg buah-buahan perhari per individu untuk memenuhi kebutuhan pangan seharinya. Bayangkan saja, berapa ton perhari kebutuhan buah-buahan yang dibutuhkan oleh BOSF. Untuk itu, wajar saja jika untuk bisa mengunjungi BOSF ini, kita harus memberikan donasi. $50 per orang, yang kemudian akan diberikan pin tanda kita telah ikut berdonasi pada Orangutan maupun beruangnya.

Setelah kami mengunjungi beruang, kami kemudian dibawa menuju pulau 5 dan 6 tempat orangutan tersebut direhabilitasi. Ketika Orangutan masuk ke BOSF, mereka langsung akan di periksa kesehatan sampai kepada psikologi kemudian baru melakukan rehabilitasi. Di BOSF ini ada yang namanya Sekolah Orangutan, dimana orangutan akan diberi pelajaran dan kembali dikembalikan pengertian bahwa mereka seharusnya hidup di pohon dan mencari makan sendiri. Sekolah ini pun ada kelas-kelasnya, jadi bahkan Orangutan pun ada yang tidak naik kelas maupun juara kelas. Orangutan terkenal sangat cerdas dan mirip seperti manusia. Bahkan ketika mengandung pun usia kandungan mencapai 9 bulan 10 hari, sama dengan manusia. Mereka juga mempunyi karakter sendiri, seperti manusia. Ada yang pintar, pemalas, penakut, usil, dan lain-lain.

Ani, Semoga selalu sehat ya..

Bujang, si Jantan yang cantik.
Kami akhirnya bertemu dengan mamalia endemik hutan Kalimantan di Pulau 6. Disana kami bertemu Ani dan Bujang. Orangutan yang sedihnya tidak mungkin bisa dikembalikan lagi ke habitat aslinya. Karena cedera yang dialami dan kondisi kejiwaannya sudah tidak bisa ditolong lagi. Ada banyak hal yang menyebabkan Orangutan tidak bisa direhabilitasi menjadi normal. Termasuk diantaranya cacat permanen, mengidap penyakit menular, bahkan dari kondisi psikologis. Dan yang lebih menyedihkan, hal itu tidak lain adalah karena perbuatan manusia.

Mungkin memang melihat keindahan dan kelucuan satwa-satwa ini membuat kita gemas. Tapi, jangan pernah lupa selalu ada kisah sedih yang menyertai mereka, sehingg mereka berakhir di BOSF. Ani merupakan salah satu Orangutan yang tidak bisa dilepas lagi ke hutan, karena traumatis yang dideritanya terlalu berat. Dia ditemukan berada dalam pelukan ibunya yang meninggal dibunuh oleh manusia. Ani awalnya tidak menampakkan tanda-tanda traumatis, karena nilai Ani di Sekolah Hutan sangat bagus. Namun, ketika dilepas beberapa kali ke hutan Ani tidak berlaku selayaknya Orangutan yang telah sehat. Sekarang Ani hanya bisa memandang pengunjung yang datang dengan mata kosong. Dan itu semua salah manusia.

*tarik nafas, lap air mata*

Setelah kami puas melihat Ani dan Bujang, kami pun dibawa untuk bersantai sejenak di Samboja Lodge. Samboja Lodge merupakan penginapan khusus para tamu BOSF yang ingin bermalam di sana. Desain yang sederhana ini dipadukan dengan suara hutan, jauh dari kebisingan merupakan daya tarik utamanya. Kita bisa merasakan udara yang bersih, dan bahkan suara teriakan dari orangutan menemani kita di malam hari.


Tampilan kamar di Samboja Lodge.
Akhirnya, senja pun tiba. Sudah saatnya kami kembali mengistirahatkan badan. Malam itu kami bermalam di Kota Balikpapan, karena esok harinya masih akan berkunjung di sekitaran wilayah Samboja. Kami pun berpamitan kepada mbak Lisa dan mas Ardi. Dan bagi siapapun yang ingin berkunjung ke BOSF dapat menghubungi mbak Lisa di nomor HP : 0821 4941 8353. Sudah saatnya kita mulai peduli dengan satwa yang terancam punah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar