Halaman

Dari Logika Kepada Hati

Dari Logika Kepada Hati.
a.k.a Akal Sehat Kepada Cinta.

Dear Hati (Cinta),
Bersabarlah, bertahanlah. Mengumpulkan puing-puing yang berserakan (lagi) untuk kembali dipersatukan. Walau tidak sempurna akhirnya, namun fungsinya masih sama. Masih bisa mencintai. Sepenuh sisa-sisa kepingan yang terangkum dalam sebuah hati yang cacat.

Dear Hati (Cinta),
Ketidaksempurnaan adalah kesempurnaan sendiri bagi pribadi yang sempurna. Jangan takut, kecacatan mu adalah bukti bahwa kamu hidup, kamu pernah mencintai, dan kamu pun pernah terluka oleh cintamu sendiri. Tidak apa, itu manusiawi. Karena mencintai itu memang pada akhirnya membinasakan.

Dear Hati (Cinta),
Ini adalah sebuah proses bukan? Proses pendewasaan. Di saat aku harus terus bersitegang denganmu dalam sebuah ketidak stabilanmu. Terkadang sedih, terkadang cuek, tapi aku tahu, kamu hanya berpura-pura tersenyum. Sama seperti ku yang selalu berpura-pura tidak mengetahui apapun. Padahal aku tau, kamu menangis dalam tawamu.

Dear Hati (Cinta),
Percayalah, aku mengetahui kebenaran. Aku juga yang bisa mengingatkan. Walaupun posisimu dan pengaruhmu terhadap sang bumi jauh lebih besar, tapi aku yakin dia mempercayai aku. Maka, kamu, cobalah juga untuk percaya. Kekuatan Tuhan itu luar biasa. Dia-lah yang bisa membuatmu bahagia dalam konteks yang sesungguhnya. Yang sebenar-benarnya.

Dear Hati (Cinta),
Sudahlah, berlalulah. Kamu harus mempersiapkan diri. Untuk kembali jatuh. Dan mempersiapkan diri juga jika saat jatuh nanti tidak ada yang menangkapmu, dan kamu kembali menjadi puing-puing kecil. Namun teruslah percaya, bangkit dan kemudian jatuh kembali. pasti, suatu saat nanti pasti akan ada tangan yang menangkapmu dan membawamu ke Hati-nya untuk dijaga. Selamanya.

Maka cinta, Bersabarlah.
Allah sudah menjanjikannya.
:)

4 komentar: